Obama berkata...

Created by Paman Arsya - Jangan Lupa Follow

Minggu, 10 April 2011

Saya Sedang Galau....

Pernahkah anda merasakan hidup anda bahagia. Tenang dan tersenyum menjalani hidup. Bersama dengan orang-orang yang anda cinta dan kasihi. Merasakan hidup anda berarti dan bermanfaat untuk orang lain. Apa yang anda cita-citakan tercapai. Tidak ada pertengkaran dan saling tolong menolong.

Tapi pernahkah anda juga merasakan Kesedihan. Disaat anda tak sanggup menatap dunia dan menyalahkan Tuhan. Saat Tidak mampu menatap dunia yang terasa sempit dihati anda. Merasakan tiada daya untuk berupaya bangkit, merasakan tidak ada lagi harapan dan kebahagiaan untuk hidup. Apakah hidup dengan hati galau yang anda inginkan?


Disaat kesedihan datang yang dimulai dari berbagai macam penyebab, akan menghasilkan banyak akibat psikis dalam diri anda. Bisa jadi anda menjadi tegar dan bangkit, terlalu banyak berfikir, larut dalam kesedihan atau j
adi gila. Hati anda seolah tak mampu untuk membendung apa yang terjadi sehingga membuat anda galau.

Sahabat, jika hati merasa murung, sedih, galau dan terluka, kemanakah anda mencari penawarnya?

Laa Haula walaa Quwwata Illa biLlaah..
( tiada kekuatan melainkan kekuatan-Nya )

Apapun yang terjadi didunia ini, dan mengenai apapun itu hendaknya kita mintakan pertolongan hanya kepada Allah.Kita sandarkan segalanya hanya kepada Allah Karena bergantungnya diri kita kepada Allah, hal tersebutlah yang membuat hati kita tenang.
 Allah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya degan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28-29).

Untuk menjadikan jiwa dan hati yang tenang sebelum terjadinya kekeringan hati, Rasulullah pernah berwasiat kepada seorang sahabatnya, Abu Dzarr al-Ghiffari berikut ini.

Abu Dzarr berkata, “Rasulullah berwasiat kepadaku tujuh hal: 
(1) agar menyayangi orang miskin dan mendekati mereka;
(2) melihat orang yang lebih rendah dan lebih susah; 
(3) jangan melihat orang-orang lebih tinggi (kaya); 
(4) memelihara silaturahmi sekalipun terhadap orang yang memusuhimu; 
(5) memperbanyak zikir, mengucapkan ‘Tidak ada kemampuan dan daya kecuali dari Allah Swt’; 
(6) mengucapkan perkataan yang benar sekalipun terasa pahit; 
(7) tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asal dalam melakukan yang diperintahkan Allah Swt.”


Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Mas’ud ra, untuk meminta nasihat. “Wahai Ibnu Mas’ud,” ujarnya. “Berilah nasihat yang dapat dijadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram. Jiwaku selalu gelisah dan pikiran pun terasa kusut masai. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.”
Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasihatinya.
 “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang yang membaca Alquran, kau baca Alquran atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian ber-khalwat-lah untuk menyembah-Nya. Misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran, dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.”

Sungguh mudah bagi Allah membolak balikkan hati kita. Namun jika terjadi hati gelisah tak tenang, maka hendaknya kita mengaca diri mungkin kita telah berbuat dosa, atau ibadah kita tidak dilakukan dengan sempurna atau hanya siksaan batin yang Allah beri untuk kembali mengingat kepada Allah. Sejauh apa yang anda fikirkan itulah yang anda harapkan. maka berbaik sangkalah kepada Allah.

jadi bagi saudaraku semua yang sedang dirundung gelisah, ingatlah Allah selalu bersama hambanya dan tidak akan meninggalkan kita selama kita patuh dan taat kepada perintahnya. Ditambah lagi diturunkannya Kitab Alquran yang sangat lengkap untuk menjadi tuntunan hidup kita, apa sih yang harus kita lakukan lagi? jika jalan Allahlah yang paling tenang kenapa kita tidak memulai untuk belajar dan mengamalkan suruhan Allah. 

Ingat, Janji Allah itu pasti.

0 komentar:

Posting Komentar

 
By: PamanArsya
By PamanArsya